Pambuko Sanggar Kedirian 18 Agustus 2017
Selama masih ada kehidupan, selama itu pula kita akan tetap dihadapkan dengan kode-kode kehidupan. Tuhan telah membentangkan kode-kode-Nya di keluasan semesta. Kode-kode dalam Al-Qur’an tekstual maupun yang kontekstual. Kode-kode inilah yang harus kita perjuangkan untuk dipahami, sebagai peta dan kompas penunjuk arah agar selamat menuju kepulangan yang sejati. Mengingat pentingnya belajar memahami kode-kode ini, Tuhan pun menganjurkan untuk iqra’ (bacalah) dalam firman-Nya yang pertama kali. (PB Juli 2017)
“Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)” [1] (Al-Kahfi: 109). “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya. dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [2] (Luqman: 27).
Sanggar Kedirian edisi Agustus 2017 ini mengajak dulur-dulur untuk membaca tekstual maupun kontekstual, meng-aji, menemukan aji, semampu-mampunya di luas dan dalamnya samudera ilmunya Allah pada malam Sabtu Legi, 18 Agustus 2017 di Gedung GNI Kediri. Turut menemani maos dan ngaos Pak Bustanul ‘Arifin dan Kanjeng Kustik. Semoga kita mendapat kekuatan untuk selalu maos, ngaos. Amiin.